CERPEN

Malam yang sangat indah,langit penuh dengan taburan bintang,udara malam yang sejuk membuat aku enggan beranjak pergi meninggalkan taman ini,Rasa kantukku yang sedari tadi menyerangku seketika hilang setelah mendengar alunan merdu suara jagkrik yang seolah-olah saling berlomba menyanyi memamerkan suara emasnya. Aku senang berlama-lama di taman ini,setiap ada waktu senggang aku selalu berusaha mampir kesini, walaupun hanya menikmati malam tanpa seorang teman.Ya sudah setahun ini aku kehilangan sahabat dekatku Sahara.Aku dan Sahara sudah bersahabat sejak kecil,kami sudah seperti saudara.Tetapi persahabatan kami harus terpisahkan oleh maut,Sahara meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.Aku sangat sedih kehilangan sahabatku itu,butuh waktu lama untuk melupakannya.Aku dan Sahara memang banyak kesamaan,rata-rata dalam segala hal selera kami sama.Dan setiap aku rindu Sahara aku selalu mampir ke taman ini,taman ini banyak menyisakan kenangan antara aku dan Sahara. Waktu sudah menunjukkan...

Menjadi anak yang terlahir cacat bukanlah keinginanku,jika boleh memilih ingin rasanya aku terlahir sempurna,tapi apa mau di kata tuhan telah menciptakan aku begini adanya,tapi aku bersyukur walaupun bibir ku sumbing dan bicara ku tak jelas tapi aku masih bisa berjalan dan melakukan sesuatu seperti orang normal lainnya.Tuhan memberi ku kecerdasan diatas orang normal lain nya.Dari SD hingga kini aku SMA ,aku selalu juara kelas dan selalu mendapat beasiswa.Untuk itulah aku tak henti-hentinya bersyukur. Namaku Abdul Hakim orang memanggil ku Hakim.Kata orang namaku bagus tapi tidak sesuai dengan wajah dan keadaan keluargaku.Ya...,selain cacat aku juga terlahir dari keluarga yang hidup serba kekurangan.Bapak ku hanya seorang pembuat batu bata dan Ibuku hanya penjual sayur keliling.Aku adalah anak satu-satunya.Aku anak yang dahulu mungkin sangat dinantikan tapi ternyata terlahir tak sempurna.Aku hanya bisa membuat Bapak dan Ibu ku malu,dengan bibir ku yang sumbing semua orang menghina ...