MASIH ADA SERIBU JALAN
Malam yang sangat indah,langit penuh dengan taburan bintang,udara malam yang sejuk membuat aku enggan beranjak pergi meninggalkan taman ini,Rasa kantukku yang sedari tadi menyerangku seketika hilang setelah mendengar alunan merdu suara jagkrik yang seolah-olah saling berlomba menyanyi memamerkan suara emasnya.
Aku senang berlama-lama di taman ini,setiap ada waktu senggang aku selalu berusaha mampir kesini, walaupun hanya menikmati malam tanpa seorang teman.Ya sudah setahun ini aku kehilangan sahabat dekatku Sahara.Aku dan Sahara sudah bersahabat sejak kecil,kami sudah seperti saudara.Tetapi persahabatan kami harus terpisahkan oleh maut,Sahara meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.Aku sangat sedih kehilangan sahabatku itu,butuh waktu lama untuk melupakannya.Aku dan Sahara memang banyak kesamaan,rata-rata dalam segala hal selera kami sama.Dan setiap aku rindu Sahara aku selalu mampir ke taman ini,taman ini banyak menyisakan kenangan antara aku dan Sahara.
Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam dan aku harus segera pulang sebelum bunda panik mencari ku.Tetapi baru akan membalikkan badan tiba-tiba tubuh mungil ku ditabrak oleh seorang gadis berpakaian seksi.Gadis itu kelihatannya sangat ketakutan,dia meminta tolong kepadaku,dan aku tak tega melihatnya begitu ketakutan.Tanpa berpikir panjang aku segera mengajak nya menuju motorku,dan aku memboncengkan gadis itu lalu membawanya pergi ke tempat yang aman.
Akhirnya sampai juga ke tempat yang menurutku aman.Di warung bakso Pak Gani lah aku mengajak gadis yang ketakutan tadi.Sekalian memesan 2 mangkok bakso dan teh hangat,untuk mengganjal perut kami yang sudah keroncongan sedari tadi.Dengan wajah yang masih ketakutan dan masih menangis.gadis itu mulai memperkenalkan diri.Namanya Diana dia adalah seorang gadis penjaja seks komersial.Dan tak lupa juga aku memperkenalkan diri.Namaku Nafisa pekerjaanku karyawan kantor.Dan teryata usia kita sama masih 23 tahun.
Tanpa aku suruh Diana mulai bercerita mengapa dia sampai dikejar-kejar orang.Mereka itu adalah anak buah mami Rita.Diana dikejar karena tidak mau melayani tamunya di sebuah hotel.Diana kabur karena sudah tidak tahan lagi bila harus menjadi pelampiasan nafsu lelaki.Diana ingin berhenti dan bertobat,sedikit demi sedikit Diana mulai menolak melayani tamu.Tapi ya resiko nya dia harus terus-terusan dikejar-kejar anak buah Mami nya.Sebenarnya Diana ingin pulang kampung dan kembali menjadi gadis desa biasa tapi niat itu dia urungkan karena masih harus memberi nafkah keluarganya di kampung,Diana adalah tulang punggung keluarganya, bapaknya yang seorang petani dan ibunya yang hanya seorang pedagang pecel keliling masih harus membiayai adik-adiknya yang masih butuh banyak biaya untuk sekolah,Adik Diana ada empat dan Diana anak paling tua.
Diana masih menangis sambil mencurahkan isi hatinya,walaupun kita baru ketemu tapi tampaknya Diana sudah percaya padaku,Diana masih terus saja bercerita bagaimana dia sampai di kota metropolitan ini,menjadi penjaja seks bukanlah pilihannya.Awalnya dia dibohongi oleh tetangganya yang mengajak nya bekerja di kota sebagai penjaga toko.Tetapi ternyata Diana malah dijual kepada lelaki hidung belang dan akhirnya menjadi anak buah Mami Rita,kala itu Diana menikmati pekerjaannya yang mudah dan menghasilkan uang banyak.Tapi lama kelamaan Diana merasa takut karena dosanya terus bertambah,tidak hanya dosa karena pekerjaannya tapi juga dosa karena dia sudah membohongi kedua orang tuannya,selama ini Diana mengaku kepada kedua orang tuannya kalau dia bekerja di salon.
Aku masih mendengarkan Diana bercerita,sambil bercerita Diana masih saja menangis.Aku merasa iba melihatnya.Dan di akhir ceritanya Diana meminta ku untuk membawanya pergi.Diana tak mau pulang ke rumahnya Mami,dia ingin pergi dan mencari pekerjaan yang halal,Aku tak tega juga melihatnya dan aku putuskan untuk mengajak Diana pulang kerumah.
Sesampainya di rumah,Bunda kaget melihat aku pulang dengan gadis yang berbusana seksi,Bunda tampaknya tak senang aku mengajak Diana pulang.Setelah Diana tidur aku baru menjelaskan semuanya ke Bunda,tapi tampaknya bunda belum mau mengerti sepenuhnya.Bunda merasa khawatir karena aku berteman dengan seorang penjaja seks apalagi Diana tinggal bersama kami dalam satu atap,Bunda takut Diana akan membawa pengaruh buruk bagi aku terutama bagi keluarga kami.Sebenarnya aku maklum dengan kekhawatiran Bunda,tapi aku berjanji akan mengubah Diana menjadi gadis yang lebih baik lagi.
Dan benar saja,baru beberapa hari tinggal dirumah ini,Diana mulai memakai jilbab sepertiku,dia ingin benar-benar berubah,setiap hari Diana aku ajari membaca Al-Quran dan mengajarinya sholat.Katanya sudah lama dia tidak sholat dan membaca Al-Quran maka dari itu dia bersemangat sekali.Lambat laun Bunda mulai menyukai Diana karena Diana gadis yang baik dan rajin.Setiap hari dia membantu Bunda dan karyawan nya memasak,Ya....semenjak Ayah meninggal Bunda mencari nafkah dengan usaha Catering dirumah.
Aku tak mengira kalau Diana pandai memasak dan membuat kue.Catering Bunda jadi lebih lengkap karena sekarang juga menyediakan aneka kue-kue lezat.Diana resmi diangkat Bunda sebagai karyawan nya dan Bunda menggaji nya setiap bulan untuk membiayai keluarganya di kampung,ya...walaupun uang itu tidak sebanyak dulu tapi bagi Diana besar nilainya karena uang itu dia hasilkan dari pekerjaan yang halal.
Kini aku dan Diana semakin dekat,Diana sudah aku anggap saudara dan lama kelamaan Bunda juga menganggap Diana sebagai anaknya. Diana mirip dengan Sahara sahabatku,banyak sekali persamaan diantara mereka,Ya...walaupun kenyataannya mereka berbeda tetapi aku menemukan Sahara di dalam diri Diana,Dan Diana lah yang kini mengisi hari-hari ku.Aku yang awalnya kesepian karena anak tunggal kini tak kesepian lagi.aku tak peduli dari mana Diana berasal dan bagai mana masa lalunya,yang terpenting bagiku Diana telah berubah,karena untuk menuju perubahan masih ada seribu jalan.
Yogyakarta,26 Juni 2013
Penulis:Etik Noviana
Komentar
Posting Komentar