CINTA DALAM DOA
Namanya Naila Salsabilla,gadis manis dengan lesung pipi dan bulu mata yang lentik,senyumnya manis dengan barisan gigi putih dan rapi,kulit kuning langsat dengan tinggi badan sekitar 158cm,jilbab nya rapi menjuntai menutupi dada nya,aroma tubuhnya wangi hampir mirip seperti aroma buah strawberry,gadis yang sok keras dan petantang petenteng ini tadi pagi menghadangku didepan gerbang sekolah.ya...disekolahku memang seperti itu,siswa yang datang terlambat dan tidak tertib akan langsung dihadang osis dan digiring ke ruang BK dan langsung mendapatkan sanksi di sana dan sialnya pagi ini untuk pertama kalinya aku datang terlambat dan ikut barisan siswa yang tidak tertib dan mendapat sanksi.sebenarnya aku sudah sering melihat gadis itu ya karena memang dia osis dan setiap ada even sekolah gadis jutek itu pasti ada.
Siang ini untuk kedua kalinya aku harus ketemu gadis yang sok iye ini dan berada dalam satu ruangan untuk rapat bersamanya,aku kaget bukan main kenapa tiba -tiba osis berkolaborasi dengan rohis untuk rapat bersama,dan ini untuk pertama kalinya.rapat kali ini membahas agenda kegiatan dibulan Ramadhan yang sebulan lagi akan tiba.biasanya untuk agenda bulan Ramadhan osis tidak pernah terlibat dan hanya rohis saja,tapi kali ini entah mengapa osis juga ikut andil.
Rapat dipimpin oleh Dika sang ketua osis,kemudian sang ketua menyampaikan alasan mengapa tahun ini osis ikut andil dikegiatan bulan Ramadhan ,dan teryata osis disuruh oleh pembimbing osis yaitu Bu Anita,kemudian Dika memperkenalkan seksi-seksi yang ada di kepengurusan osis,dan tibalah dia memperkenalkan gadis yang sok keras itu yang bernama Naila Salsabilla.... dialah sang ketua seksi keagamaan.
"Saudara Reyfan Aditama....sebagai ketua rohis silahkan masukannya,kira-kira bulan Ramadhan besok mau diisi kegiatan apa?"tanya Dika membuyarkan lamunanku.
"Terima kasih waktunya...kalau menurut saya kegiatan Ramadhan besok masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu buka bersama dan pesantren Ramadhan,dan nanti pas pesantren Ramadhan kita adakan berbagai lomba,seperti lomba membaca Alquran,lomba Azan,sholawatan dan lomba cerdas cermat agama,supaya lebih menarik dan pesantren tidak membosankan"kataku.
"Baik,terima kasih masukannya saudara Reyfan,akan kita tampung masukannya,dan selanjutnya,kepada ketua seksi keagamaan Saudari Naila Salsabilla waktu dan tempat kami persilahkan"kata Dika.
"Terima kasih waktunya...sedikit masukan dari saya,bagaimana kalau kegiatan bulan Ramadhan besok juga diisi dengan santunan anak yatim piatu yang ada di sekolah kita dan juga kita adakan pembagian takjil dijalan disekitar sekolah kita,nanti dananya kita dapatkan dari infak selama bulan ramadhan....itu saja masukan dari saya,waktu saya kembalikan kepada ketua osis"kata Naila.
"Terima kasih masukannya saudari Naila...selanjutnya silahkan bagi yang mau memberi masukan atau pendapat waktu dan tempat kami persilahkan....jika tidak ada mari segera kita diskusikan masukan dari ke dua teman kita tadi,supaya rapat ini cepat selesai"kata Dika.
Akhinya setelah diskusi,semua masukan dariku dan Naila disetujui,kita tinggal mengajukan proposal kegiatan selama bulan Ramdhan dan selanjutnya disampaikan kepada pembimbing osis yaitu Bu Anita.
Semenjak rapat bersama kemarin,rohis dan osis jadi semakin sering bertemu,kita semakin akrab satu sama lain,tak terkecuali Naila,yang awalnya jutek,sok sokkan teryata tidak sama sekali,ketika sudah mengenalnya teryata dia anaknya ramah,baik dan setia kawan,dia teryata juga gadis cerdas dan tidak neko-neko.
Bulan Ramadhan telah tiba,proposal yang kami ajukan kemarin juga sudah disetujui oleh pembimbing osis,tibalah kegiatan yang pertama yaitu buka bersama dan dilanjut pesantren Ramadhan,kita menginap disekolah semalam,acara pertama yaitu pembukaan pesantren diisi sambutan dari bapak kepala sekolah dilanjutkan pembacaan Al-Qur'an oleh Naila,aku tak mengira teryata Naila pintar membaca Al-Qur'an,suaranya sangat merdu,Naila juga cantik mengenakan gamis pink muda,aura kecantikannya sungguh terpancar nyata,baru kali ini aku merasakan rasa kagum kepada seorang gadis,mataku sampai tak berkedip dibuatnya.
"Hai bro....kedip kali matanya,ingat bulan puasa...ntar batal lho,iya iya...Naila memang secantik dan semenarik itu"kata Dika meledek.
"Eh...Dik ngagetin aja,enggak kok,aku cuma kagum aja,baru tau teryata Naila pintar membaca Al-Qur'an,coba aku tau dari dulu, sudah aku ajak gabung Naila ke rohis"kataku.
"Enak aja....Naila itu milik osis,dia juga penyemangat kami para cowok-cowok di osis".kata Dika.
"Oh jadi Naila itu idola di osis,pantes ketika Naila ngomong tatapan kalian beda banget"kataku.
"Siapa sih yang nggak suka Naila dia tu cewek baik,ramah dan nggak neko-neko,cuma sayangnya banyak yang patah hati ditolak Naila"kata Dika.
"Eh...kenapa?emangnya Naila udah ada cowok?"kataku.
"Enggak sih,,,, kata Naila dia ngak boleh pacaran sama orang tuanya,maklum calon ustazah"kata Dika.
"Kok kata Naila....jangan-jangan kamu juga udah pernah nembak dia ya?kok tau banget Naila ngak boleh pacaran,sampai tau juga kalau Naila calon ustazah"kataku penuh selidik.
"He he he...iya sih...langsung ditolak,tapi ngomong-ngomong soal calon ustazah aku cuma bercanda aja....soalnya Naila tu beda banget sama cewek lainnya,dia tu paling sholehah diantara yang lain,rajin ibadah,tidak pernah ngomong kasar,pintar baca Qur'an dan cantik pula orang nya,makanya banyak yang ngantri buat dapatin si Naila."kata Dika.
"Oh gitu...percuma dong banyak yang ngantri tapi Naila ngak boleh pacaran"kataku.
"Iya tapi setidaknya bisa dekat dan akrab dengan Naila itu adalah sesuatu yang luar biasa,ya siapa tahu orang tua nya Naila sedang khilaf dan salah satu dari kita bisa jadi pacarnya,makanya kalau ada diskusi osis atau kumpul osis kita seringnya ngumpul di rumah Naila,disana kita sama-sama nyari muka ke orang tuannya,selain rumahnya nyaman,orang tua Naila juga ramah banget,udah gitu mereka juga baik banget, di sana kita sering dimasakin dan dikasih cemilan-cemilan enak"kata Dika.
Seketika aku terdiam mencerna setiap perkataan Dika,begitu istimewakah Naila sampai-sampai banyak cowok yang menginginkannya,seketika itu akupun tersadar bahwa aku adalah salah satu dari mereka.
Pesantren telah berakhir,agenda selanjutnya adalah santunan anak yatim dan pembagian takjil di jalan yang akan diadakan seminggu lagi,aku sudah tak sabar menanti hari itu,karena di hari itu aku bisa bersama-sama Naila lagi......dan yang buat tambah bersemangat setelah pembagian takjil kita buka bersama dirumah Naila dilanjutkan taraweh bersama osis dan rohis,entah mengapa aku sudah tidak sabar menanti hari itu.ini benar -benar acara dadakan yang menyenangkan,aku yakin ini pasti idenya Dika.
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba,setelah pagi tadi disekolah kita menyantuni anak yatim, sore ini kita berbagi takjil dijalan,kita berkumpul disekolah dan kita dibagi beberapa kelompok untuk disebar dibeberapa titik,aku senang sekali teryata setelah kita diundi aku satu kelompok dengan Naila,sore ini Naila terlihat cantik dengan gamis biru muda.aku sampai tak bisa memalingkan pandanganku dari nya.
Waktu berjalan begitu cepat,sudah hampir azan magrib,kita segera menuju rumah Naila untuk berbuka puasa bersama,rumah Naila memang besar dan juga asri,banyak tanaman buah dan bunga dihalaman depan terasnya,pantas saja osis betah main di rumah ini,begitu kita datang orang tua Naila menyambut kami dengan ramah,pantas saja Naila cantik,ibunya Naila juga cantik.Naila memiliki seorang kakak laki laki,kelihatannya dia sangat sayang sekali dengan adiknya.
Dan bisa ditebak Dika dan yang lainnya langsung nyari muka ke keluarganya Naila,Dika juga berbisik di telingaku"caranya gini bro,selain mendekati anaknya,dekati pula orang tuannya".kata Dika sambil menepuk bahuku.entah mengapa aku hanya terdiam mendengar kata-kata Dika.aku semakin pesimis.
Setelah pulang dari rumah Naila,aku cerita ke mama dan papa tentang Naila,mama tampak antusias mendengarkan ceritaku,sedangkan papa seperti biasanya hanya tersenyum saja,melihat respon mama dan papa yang seperti itu aku memberanikan diri bertanya kepada mereka.
"Ma.....boleh ngak Rey mendekati Naila,seperti teman-teman Rey yang lain,Rey kan udah kelas 11 ma....bahkan teman-teman Rey udah banyak yang punya pacar"kataku memohon.
"Rey....anak sholeh mama,dengerin mama ya...meski Rey sudah kelas 11 anak mama ini di mata mama masih menjadi anak bayi nya mama,masak anak bayi sudah mau pacaran,dengar ya Rey....fokuslah sekolah dulu kejarlah impianmu,ngak usah ikutan trend pacaran di SMA,belum tentu juga Naila suka sama Rey"kata mama.
"Tapi ma...kayaknya Naila juga suka kok sama Rey...dari cara Naila menatap Rey,ngobrol bareng dan chat di wa kayaknya dia ada rasa yang sama"kataku meyakinkan mama.
"Idih ...GR banget sih kamu nak,mungkin Naila seperti itu ya karena dia emang baik sama semua teman,kan kamu sendiri yang cerita ke mama kalau Naila baik,mungkin memang seperti itu cara Naila menghargai teman,jadikan Naila sebagai teman saja nak,kalau kamu pacaran,kelak ketika putus maka kamu dan Naila akan asing dan tak mau saling mengenal lagi,cukup jadikan Naila penyemangat disekolah ,lagi pula Naila juga belum boleh pacaran kan,ya udah mau ngapain lagi,cintai Naila dalam doa ....kelak jika kalian berjodoh maka akan dipersatukan"kata mama dengan suara lembutnya.
"Tapi ma,terus mau sampai kapan?kalau hanya mendoakan saja bisa-bisa Naila diambil orang"kataku.
"Ya sampai waktu yang tepat...waktu kamu sudah dewasa,waktu kamu sudah sukses dan siap berumah tangga"kata mama.
"Ya ampun ma...mama mikirnya kejauhan,Reyfan cuma mau ijin pacaran ma,,,bukan mau ijin nikahin anak orang,belum tentu juga kelak jodoh Reyfan Naila"kataku.
"Terus maksud Reyfan gimana?terus kalau pacaran tujuannya apa?Reyfan pacaran tujuannya cuma mau buat seru-seruan aja,ikut-ikutan teman,berarti udah bener dong mama melarang kamu pacaran kalau tujuanmu cuma itu aja,kasihan dong Nailanya"kata mama.
"Ya bukan gitu mama,Reyfan beneran kok suka sama Naila,tapi maksud Reyfan belum tentu juga kita langgeng ma,bisa aja suatu saat kita putus"kataku.
"Nah berarti mama udah bener kan,kalau hubungan kalian sebatas teman saja,itu Reyfan tau kalau yang namanya hubungan belum tentu langgeng,karena kita kan cuma manusia,bisa aja perasaan kita sewaktu-waktu berubah,bisa aja satu tahun,dua tahun atau tiga tahun lagi Reyfan dan Naila udah tidak ada perasaan suka satu sama lain.jadi memang lebih baik kalian berteman atau sahabatan saja,biar sama-sama tidak ada yang tersakiti."kata mama.
"Tapi mama....ya setidaknya Reyfan sekarang nembak Naila dulu,dari mana Naila tahu kalau Reyfan suka sama dia,bisa-bisa Naila jadian sama Dika si tukang cari muka itu"kataku.
"Nak....percaya deh sama mama,orang tua Naila itu pola pikirnya sama kayak mama mu ini,mama yakin Naila belum boleh pacaran sampai dia dewasa dan meraih cita-citanya,kita sebagai orang tua cuma menginginkan anaknya fokus di pendidikannya,mama ngak melarang kamu mencintai Naila atau siapapun itu,jadikan Naila penyemangatmu disekolah,agar kamu semakin semangat sekolah dan meraih prestasi"kata mama.
"Iya mama...Reyfan akan turuti semua nasehat mama"kataku.
"Nah gitu dong....mama yakin anak mama ini bisa kok menjalani hari-harinya sebagai jomblo bahagia"kata mama sambil tertawa meledek Reyfan.
"Ih...apaan sih mama,ngeledekin Reyfan terus"kataku sambil ikutan tertawa.
Dan sesuai nasehat mama,aku tidak jadi mendekati Naila dan menembaknya,biarlah semua berjalan seperti air yang mengalir,biarlah semua berjalan semestinya,yang terpenting setiap hari aku masih bisa menatap wajah cantiknya,dan yang paling penting sampai akhir kelas 11 Naila masih mempertahankan kejobloannya.
Tak terasa akhirnya kita sudah kelas 12 aku dan Naila juga semakin dekat,kita tidak pacaran melainkan kita sudah sahabatan,aku,Naila,Dika,Danu,Farah,Della kita berenam membuat grup DESISS yang artinya DEkat karena oSIS dan rohiS ,kita sering jalan bareng,jajan bareng dan sering main bareng,bahkan besecamp kita rumahnya Naila,tapi kadang-kadang kita juga ngumpulnya di rumah ini,hari-hari kami semakin berwarna karena kita benar-benar sefrekuensi.jujur kadang-kadang ada rasa cemburu ketika Dika dan Danu perhatian kepada Naila,tapi semua perasaan itu akhirnya hilang ketika kita sama-sama sadar bahwa kita cukup hanya bisa bersahabat dengan Naila tanpa berpikir lebih.
Bulan demi bulan kami lalui akhirnya sampai juga di acara perpisahan sekolah,kita berenam sangat sedih karena kita akan berpisah demi mengejar cita-cita masing-masing.kita sampai menangis di pojok sekolah,kita juga berjanji,meskipun nanti kita tidak bisa bareng lagi kita tetap harus sering tukar kabar dan informasi di grup DESISS.
Dipertemukan oleh pendidikan dan dipisahkan oleh masa depan itulah kata yang selalu aku dengar dari mama,kata-kata itulah yang selalu membuat aku bersedih,aku tidak dapat lagi bertemu Naila setiap hari,padahal rasa cintaku ke Naila setiap hari semakin bertambah,aku sudah tidak bisa lagi mendengar tawa dan melihat senyum manisnya,ya walaupun kita masih sering bertukar kabar di grup tapi tetap saja rasanya tak sama.
Hari demi hari terus berganti,hari ini adalah hari pertamaku masuk di kampus impianku,ada rasa malas dan tidak bersamangat dihari pertamaku sebagai mahasiswa baru,ku susuri koridor kampus dengan langkah gontai,anganku melayang kembali ke masa SMA ku,sampai aku dikejutkan dengan tepukan di bahuku.
"Hai kak...sendirian aja kak"aku kaget bukan main,suara itu tidak asing lagi bagiku,kutolehkan kepalaku dan benar saja suara itu suara Naila.
"Naila.....farah....ngapain kalian disini,bukankah kalian kuliah dijogja"kataku masih tak percaya.
"Surprise....kita berdua emang sengaja ngak ngasih tahu kamu,kalau kita kuliah di sini ,supaya kamu ngerasa sendiri dulu,ha ha ha nikmatnya membohongi anak orang "kata Farah disambut suara tawa puas dari Naila.
"Oh oke fine....akan ku balas kalian berdua"kataku sambil mengejar mereka yang sudah mulai berlari menuju lapangan kampus.
"Hai....jangan lari ya kalian,awas ya kalian"kataku sambil ngosngosan.
Dalam hatiku aku bahagia sekali,aku tak menyangka kalau teryata aku satu kampus dengan Naila dan itu artinya aku masih bisa menatap wajah Naila setiap hari,walaupun kita beda jurusan,kita masih bisa jajan bareng dan main bareng.apakah ini jawaban dari doa- doaku,aku selalu melangitkan nama Naila dan aku selalu berdoa jika Naila jodohku maka terus dekatkanlah bila tidak maka jauhkanlah,kini aku baru menyadari kalau ucapan mama benar semua,lebih baik mencintai dalam doa,kalau seandainya aku dan Naila berpacaran belum tentu sedekat ini,kelak jika kita berjodoh maka kita akan benar-benar dipersatukan diwaktu yang tepat.
Yogyakarta 11 Februari 2025
Etik Noviana
Komentar
Posting Komentar