SANG PENYANYI
Rina Mariana,itu nama panggung ku,nama asli ku Mariana,umur ku 20 tahun.Aku adalah seorang penyanyi dangdut dari panggung ke panggung,Sebelum menjadi penyanyi dangdut aku adalah seorang penyanyi campur sari disetiap acara pesta pernikahan,karier ku memang terbilang sukses dan melaju cepat,semua itu berkat tangan dingin mas Bram manager ku.
Perkenalanku ku dengan mas Bram berawal dari pertemuan yang tidak sengaja,ketika itu aku menyanyi di sebuah pesta pernikahan saudara mas Bram,saat itu aku masih sangat belia,setelah selesai menyanyi mas Bram mengajakku berkenalan,kita banyak mengobrol tentang dunia tarik suara,mas Bram bercerita bahwa dia mempunyai banyak kenalan orang panggung,kemudian mas Bram langsung menawarkan diri menjadi manager ku dan berjanji akan menjadikan aku penyanyi yang terkenal,dan aku pun setuju,akhirnya hingga kini hampir 4 tahun mas Bram masih setia menjadi manager ku,aku sangat membutuhkan mas Bram bahkan rasanya aku tak bisa berbuat apa-apa tanpa mas Bram disamping ku.
Mungkin karena sering bertemu dan bersama akhirnya aku jatuh cinta padanya,Aneh memang,padahal mas Bram umurnya jauh lebih tua dariku 25 tahun,mas Bram juga sudah menikah dan mempunyai satu anak bernama Bagas,bahkan Bagas umurnya sama denganku,Tapi cinta memang buta tak memandang usia bahkan status jejaka,duda atau masih berkeluarga,Aku rela menjadi simpanan nya,bahkan aku sudah menjadi simpanan mas Bram dua tahun setelah aku mengenalnya.
Aku heran mengapa aku bisa begitu jatuh cinta kepadanya,apa karena Mas bram ganteng,gagah,perhatian,penyayang dan kaya raya,atau mungkin karena aku merindukan sosok ayah yang telah lama meninggalkanku untuk selama-lamanya,walaupun sudah berumur mas Bram masih kelihatan muda tidak sesuai usianya,maka dari itulah aku bersedia dijadikan simpanan nya tanpa status.
Sebenarnya istri dan anak Bram tau tentang hubungan kami,awalnya istri Bram marah besar dan sering melabrak ku dan mengumpat dengan kata-kata kasar dan merendahkan ku,tapi aku tak peduli dengan istri Bram,sampai akhirnya dia bosan sendiri dan berhenti melabrak ku dan membiarkan suaminya berhubungan denganku.
Memang kadang ada perasaan bersalah karena menjadi perusak rumah tangga orang,tapi mau bagaimana lagi aku terlanjur mencintai mas Bram,aku tak mungkin bisa berpisah dengannya,ya...walaupun menjadi seorang simpanan resiko nya besar.kadang aku di leceh kan oleh Bagas anak Bram.Bagas mencintai ku dan berusaha ingin memiliki ku,tapi aku menolaknya secara halus,aku tak ingin menyakitinya,walaupun jujur Bagas lebih ganteng dan lebih muda tapi aku tetap tak bisa mencintainya.
Kadang ada perasaan takut akan dosa,bila aku meneruskan semua ini dan tak mengakhirinya,tapi tak ada pilihan lain,disamping aku takut kehilangan Bram,aku juga takut kehilangan karier ku sebagai penyanyi yang sudah susah payah aku merintisnya,belum lagi aku tak sanggup melihat Karisma adikku berhenti sekolah,Ya...aku memang tulang punggung keluarga,Akulah yang membiayai sekolah Karisma adikku satu-satunya,Ibuku yang seorang janda yang hanya membuka warung dirumah tak mampu membiayai sekolah Karisma,demi adik dan ibuku aku rela mengorbankan apa saja.
Sampai suatu hari ibuku tahu kalau aku adalah simpanan mas Bram,beliau marah besar,dan menyuruhku mengakhiri hubungan terlarang ini,tetapi aku masih saja ngeyel tidak mau mendengarkan nasehat beliau,sampai pada suatu pagi sepulang dari pasar,ibu menangis,ibu bercerita kalau di pasar orang-orang yang mengenalku membicarakanku,mereka bilang aku wanita murahan dan perusak rumah tangga orang,ibu sangat malu....dulu awalnya ibu mengira kalau hubunganku dengan mas Bram hanya sebatas hubungan pekerjaan saja,tapi teryata ibu salah,ibu sangat kecewa padaku.ibu memaksaku memutuskan hubungan dengan Mas Bram,kalau aku tidak menurutinya ibu mengancamku,beliau mau mengakhiri hidup dengan meminum racun serangga,aku sangat terpukul dan melarang ibu melakukanya,mana mungkin aku membiarkan orang yang paling aku sayangi melakukanya.
Akhirnya setelah kejadian hari itu aku benar-benar putus dengan mas Bram,awalnya mas Bram tak terima,tetapi setelah aku menceritakan semuanya dengan sangat terpaksa dia memerimanya.aku menghapus no telfonnya,aku bahkan tak mau lagi bertemu denganya,dan memulai semuanya dari awal lagi,aku masih tetap menyanyi walaupun tanpa manager,walaupun job terkadang sepi ttidak seperti dulu lagi tetapi tidaklah mengapa toh dengan tabunganku selama ini aku sudah bisa membuka salon kecil-kecil-kecilan di dekat rumahku,aku melakukan semua ini demi ibuku,aku tak mau kehilangan orang yang paling aku sayangi untuk kedua kalinya.
Yogyakarta,10 Agustus 2013
penulis:Etik Noviana
Komentar
Posting Komentar