Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

MASIHKAH KAU MENCINTAIKU

Aku sangat merindukan kamu, bagaikan malam yang merindukan bulan, aku sangat membutuhkan dirimu, bagaikan tanaman  yang membutuhkan hujan, sepi rasanya hidupku tanpa dirimu, padahal baru seminggu kau meninggalkanku, ada sejuta rindu menumpuk di kalbu, harusnya aku mendukung kamu, kau pergi mengejar cita-cita kamu, mungkin karena kita pengantin baru seminggu rasanya kayak 8 tahun, ingin aku putar waktu agar segera bertemu denganmu, Ah... Mas Damar kangen rasanya, apakah kau juga merindukan aku? Pagi ini rasanya aku tak bersemangat untuk pergi bekerja, badan terasa meriang, mungkin karena semalam kurang tidur badan jadi meriang tapi karena tuntutan pekerjaan aku harus siap untuk mengajar, Ya... aku adalah seorang guru sekolah dasar nama ku Rahayu nama panggilanku Ayu, sudah 5 tahun aku menjadi guru, senang rasanya karena aku suka anak-anak, makanya setelah menikah aku ingin segera punya anak tapi mungkin aku harus bersabar menunggu Mas Damar pulang 6 bulan lagi. Ku melangk...

TAK HARUS MEMILIH

Aku masih menangisinya, raga yang telah terbujur kaku di hadapanku, raga yang telah tak bernyawa, raga yang semasa hidupnya selalu memberi arti dan makna dalam setiap jalan hidupku. Dari raga inilah aku belajar menjadi orang yang pantang menyerah, menjadi orang yang selalu bisa mengucap syukur  atas nikmat, menjadi orang yang mau mendengarkan orang lain dan tanpa raga inilah apakah aku masih mampu menjalankan hidupku? aku masih terus menangisinya, raga nenekku yang paling aku sayangi, aku tak tau kini aku mesti tinggal dengan siapa. Ibu dan ayahku membujuk aku supaya aku memilih salah satu dari mereka untuk tinggal bersamanya tapi aku bingung aku tak mungkin memilih salah satu dari mereka, kalau boleh memilih aku ingin sekali ikut nenek meninggalkan dunia ini. Sudah sepekan nenek meninggalkanku, ada perasaan kehilangan yang teramat sangat, aku tak mendengar lagi nasehat darinya, aku tak melihat lagi senyum pada dirinya, ya... Allah kuatkan aku, aku terpaksa tinggal sendirian ta...

MIMPI BESAR SANDRA

Matahari belum sempurna terbit, suara kokok ayam jantan Mang Kadir menambah sempurna pagi ini. Aku masih saja keluar kamar, aku juga enggan mendengar pertengkaran ibu dan ayah. Topik percekcokan itu adalah aku, ayah tak pernah setuju kalau aku melanjutkan sekolah di Universitas Desainer Baju pilihan aku, aku ingin menjadi desainer terkenal, maka dari itu sejak kecil aku senang menggambar desain baju, tapi ayah ingin aku tetap sekolah di Sekolah Luar Biasa Harapan Bunda. Ya... aku adalah anak yang tidak dapat mendengar, aku hanya bisa mendengar lewat alat bantu pendengaran, bicara pun aku tak jelas. Karena cacat inilah aku bersekolah di Sekolah Luar Biasa ini, memang secara fisik aku terlihat sempurna tapi tetap saja aku tak sempurna seperti kedua kakak-kakakku (kakak Dion dan kakak Dimas). Aku anak perempuan satu-satunya di keluarga Mardika, anak yang dari dulu di harap kehadirannya tapi terlahir tak sempurna. Ya... namaku (Sandra) anak satu-satunya perempuan tapi mengalami cacat sej...

GANK CLUMUT

(Di sebuah lapangan basket) Buk... bola basket mendarat sukses di kepalaku, dan tiba-tiba gelap... Lin... sadar.. sadar, Lin... sayup-sayup ku dengar suara panik Mara dan Dinda....pelan-pelan kucoba membuka mata. "Gimana Lin masih pusing ya? tanya 2 sahabatku (Mara dan Dinda)". "Ya... iya lah kepalaku pusing ,,,ini ulah siapa sih...?" "Siapa lagi kalau bukan ulah Guntur gila musuh bebuyutan kamu, kata Mara." "Sudah aku duga... nih cowok benar-benar rese,emang nya kepalaku ini ring basket apa? mana tu bocah ... mau aku labrak (kata ku sambil memegang kepala)". "Itu dia didepan kelas, biasa Lin...? muka tanpa dosa, jawab Mara." "Sudahlah Lin...? tidak usah cari ribut deh, malu ah sama teman-teman, kata Dinda bijak". "Sorry ya..., Din? ini sudah yang kesekian kalinya, pokoknya tidak ada ampun (kataku manyun)". (Didepan kelas) "Eh... Guntur gila, senang banget ya kamu bikin hidupku menderita, dosa...

JOGYA IN MEMORY

Akhirnya sampai juga aku di kota ini, kota yang punya seribu cerita, kota yang penuh kenangan romantis, kota yang sudah lima tahun aku tak menginjaknya.kota yang selalu mengingatkan  kisah cintaku dengan Sekar, kisah cinta yang tak berakhir bahagia, kisah cinta yang harus berakhir demi orang tua. Ah ..., rasanya sudah tak sabar aku ingin melihatnya, wajah Sekar yang ayu rupawan, hanya sekedar ingin melihatnya. Ada setumpuk rindu menyesak di dada, mungkin dengan melihat paras ayu nya rasa rindu ini sedikit terobati. Aku melangkahkan kaki menelusuri setiap sudut kawasan Malioboro, semakin aku telusuri semakin aku tak menemukannya. "Di manakah dia? masihkah dia tinggal di kota ini? (kataku dalam hati)". Ku lanjutkan langkah aku menelusuri jalan kenangan ini, aku masih teringat betul dulu aku dan Sekar sering sekali menyelusuri jalan ini, aku masih ingat betul selain Malioboro ada satu tempat favorit kami, yaitu pantai Parangtritis, dulu aku dan Sekar sering sekali menikmat...

IBU

Malam sebentar lagi berganti pagi,udara yang masih saja dingin bagaikan menusuk kedalam sumsum tulangku, bunyi hujan gerimis dan suara kodok yang bersaut-sautan laksana alunan musik alami malam ini.ku lirik jam dinding,hampir jam setengah empat pagi. Aku masih saja terisak-isak menangis meratapi nasibku, nasib buruk yang menimpaku dan anak-anakku. Aku berusaha menenangkan diri, mungkin segelas teh hangat bisa sedikit menenangkan ku,ku langkahkan kakiku menuju dapur. Belum sampai dapur, aku mendengar suara isak tangis ibu, ku belok kan kakiku menuju kamar ibu. Didepan kamar ibu, aku melihat ibu berdoa sambil menangis,aku mendengar ibu mendoakan kami anak-anaknya serta cucu-cucunya. Betapa mulianya hati ibuku,di sepertiga malam ini, disaat orang-orang masih terlelap,ibu masih saja melaksanakan kewajibannya kepada sang pencipta, ibu tak pernah meninggalkan sholat sunah tahajud nya, ibu tak pernah lupa mendoakan anak dan cucunya, walaupun kadang aku lupa untuk mendoakan nya. Tak tera...

KEMUNING

Matahari terbit di ufuk timur, sinar yang kuning keemasan bak lukisan cakrawala yang indah. Hamparan pohon teh yang hijau laksana hamparan permadani ciptaan Tuhan. Pemandangan ini sudah sepekan aku nikmati, sudah sepekan pula aku bertugas sebagai dokter di desa ini (sebuah desa di puncak Bogor) dan perkenalkan juga namaku Abiyan Asmaradanta. Penduduk desa disini memanggil aku akang dokter, mungkin karena usia ku yang masih muda. Aku betah tinggal di desa ini karena penduduknya yang ramah, selain itu udara disini masih segar tanpa polusi.hari ini ada penduduk desa yang bernama mang Ujang datang meminta tolong,majikan beliau sakit katanya,dan beliau menyuruh ku kerumah majikanya yang bernama Pak Karim,tanpa berpikir panjang aku buru-buru mengendarai mobil agak sedikit kencang, karena ada pasien yang harus aku tolong,ku ikuti motor Mang Ujang dari belakang karena aku belun tau rumah Pak Karim. Karena di desa belum ada ambulans maka mobil ku untuk sementara waktu aku gunakan untuk antar ...