AKU INGIN HIDUP
Sore ini aku senang sekali karena hari ini aku bisa makan enak.Ada dermawan datang dan memberi kami makanan dan mainan.Sudah lama kami tidak makan-makanan enak dan tidak ada yang memberi mainan baru.Kami sangat bersyukur karena masih ada yang peduli kepada kami. Namaku Ibrahim umur ku 11 tahun.Aku tinggal di panti asuhan Kasih Ibu. Aku tak tau siapa orang tuaku.Yang aku tau Ibu pantilah orang tuaku.Beliau bisa menjadi ibu sekaligus ayahku.
Aku senang tinggal disini.Teman-temanku banyak.Mereka sering memanggil ku Ibrahim Gendut karena badan ku yang gendut.Disini kegiatan ku banyak sekali. Aku bangun sebelum subuh untuk melaksanakan sholat Tahajud, awalnya berat melaksanakan sholat ini karena masih mengantuk tapi lama kelamaan aku terbiasa juga.Setelah sholat Tahajud aku lanjutkan dengan sholat subuh, lalu mandi dan sarapan pagi. Ya... meskipun lauk nya seadanya tapi kami bersyukur masih bisa makan. Aku memang selalu bersyukur atas nikmat Allah. karena selalu teringat nasehat ibu.Sesudah sarapan aku langsung berangkat ke sekolah berjalan kaki.Karena jarak panti asuhan dengan sekolahan agak jauh aku memilih berangkat pagi karena takut terlambat.
Pulang sekolah adalah saat yang paling menyenangkan. Sesudah sholat Dhuzur aku lanjutkan dengan makan siang dan tidur siang sebentar. Bangun tidur aku sholat Ashar. Sesudah sholat Ashar aku lanjutkan dengan bermain dengan temanku, kadang-kadang kami juga sering membantu ibu dan Kak Mega berkebun di kebun belakang panti, ada banyak jenis sayuran disana bahkan ada juga tanaman lain seperti tanaman apotek hidup. Sesudah bermain kami mandi sore lalu sholat Magrib,makan malam terus dilanjutkan mengaji sampai tiba waktu Isya'. Sesudah sholat Isya', kami belajar sampai mengantuk dan tertidur, kegiatan kami setiap hari memang hanya itu-itu saja tapi kami tak pernah merasa bosan.
Kami saling menyayangi satu sama lain.Kami jarang bertengkar.Kami juga sangat menyayangi ibu dan Kak Mega anaknya. Mereka tempat kami mengadu dan mengeluh setiap kami tidak enak badan.Dengan penuh kasih sayang mereka merawat kami. Kami juga tak ingin terpisahkan.Buktinya setiap kali ada orang yang mau mengadopsi kami, kami tak pernah mau.Aku yang paling sering mau diadopsi tapi aku menolaknya.Aku tak ingin berpisah dengan ibu dan teman-teman yang lain.Ibu selalu menasehati kami agar kami mau diadopsi supaya masa depan kami lebih cerah, tapi tetap saja kami tak mau.
Sudah 3 hari aku sakit demam dan batuk.Sudah 3 hari pula aku tak masuk sekolah.Ibu dan kak Mega yang merawat ku.Sedih rasanya.Aku jadi tak bisa kemana-mana.Ibu sudah membuatkan ku minuman dari jahe biar badan ku menjadi hangat.Tanaman sendiri diambil dari apotek hidupnya, Alhamdulillah demam aku turun walaupun batuk masih membandel.
Sampai seminggu batuk ku tak kunjung sembuh.Aku juga tak nafsu makan.Ibu membawa ku ke puskesmas untuk periksa. Aku diberi obat-obatan supaya batuk ku sembuh.Tapi sampai obatnya habis batuk ku tak kunjung sembuh malah semakin parah.Kini malah disertai sesak napas. Ibu berencana membawa ku periksa kerumah sakit.
Aku sebenarnya kasihan kepada ibu yang setiap hari merawat ku.Bahkan ibu rela setiap malam harus begadang.Ketika sesak napas datang aku hanya bisa menangis. Pagi ini aku diantar ibu dan Kak Mega kerumah sakit. Aku harus masuk ruang satu dan pindah lagi ke ruang yang lainnya, diperiksa dokter dulu, di suntik, difoto dan lain-lain aku sendiri bingung.Sampai akhirnya aku di kasih obat oleh dokter dan dokter bilang kalau sampai obat ini habis aku belum sembuh juga aku harus periksa kerumah sakit di kota karena peralatan disana lebih modern.
Setiap hari aku rutin minum obat tetapi setelah obatnya habis batuk ku tak sembuh juga.Setiap hari aku hanya bisa menangis karena berjalan agak jauh saja aku langsung terasa lelah dan sesak napas.Batuk ku pun semakin menjadi sehingga berat badan ku langsung turun drastis.Ibu tidak tega melihat ku seperti itu Ibu memutuskan membawa ku berobat kerumah sakit di kota.Ibu ingin aku segera sembuh.
Akhirnya dengan menempuh perjalanan yang lumayan lama sampai juga dirumah sakit.Seperti biasa aku menjalani pemeriksaan yang lebih lama dan lebih banyak dari yang kemarin.Sampai akhirnya selesai juga pemeriksaannya dan dokter memanggil Ibu untuk masuk ke ruangan dan aku tak diperbolehkan masuk. Aku menunggu diluar ditemani Kak Mega.Ibu keluar ruangan dokter sambil menangis, karena penasaran aku dan kakak Mega bertanya ke pada ibu tapi ibu tidak menjawab dan hanya berkata semua baik-baik saja.
Sesampainya di panti asuhan aku bertanya kepada Ibu sebenarnya aku sakit apa? tapi ibu hanya bilang sakit batuk biasa.Ibu menyuruhku segera tidur supaya aku bisa segera pulih.Akupun menuruti semua perintah Ibu.Tetapi tengah malam aku terbangun karena ingin buang air kecil. Aku melewati kamar Ibu dan tak sengaja aku mendengar Ibu menangis.Rupanya ibu sedang bercerita dengan Kak Mega tentang penyakitku.Ibu bilang aku terkena kanker paru dan aku harus menjalani pengobatan rutin kemoterapi atau apa aku tak tahu.Ibu juga bilang ke Kak Mega kalau Ibu harus menyiapkan uang yang banyak untuk biaya pengobatanku di kota.
Aku masih berdiri didepan kamar ibu dan aku masih mendengar ibu menangis kali ini Kak Mega juga ikut-ikutan menangis.Bahkan aku juga ikut menangis.Sebenarnya aku tak tau kanker paru itu penyakit apa? yang aku dengar tadi penyakitku kemungkinan kecil bisa disembuhkan.Itu berarti aku akan segera mati. Aku tak mau mati, aku masih ingin hidup.
Aku menangis keras sekali hingga ibu dan Kak Mega keluar kamar dan memeluk ku. Aku bilang sama ibu bahwa aku mendengar semuanya dan aku bilang juga kalau aku tak mau mati.Ibu hanya bilang kalau rejeki, jodoh, maut Allah yang tahu.Kita manusia tak akan pernah tau.Dan ibu menasehatiku supaya aku tetap semangat dalam melawan penyakit ini.
Badan ku semakin hari semakin kurus.Untuk berjalan jauh pun aku tak mampu karena sesak dada ini. Aku sekarang dipanggil Ibrahim kerempeng karena badan ku yang tak lagi gendut.Rasanya aku ingin menyerah dengan penyakitku ini.Aku tak tega melihat Ibu kesulitan mencari biaya pengobatanku.Tetapi setiap kali aku akan menyerah aku selalu ingat nasehat Ibu.Ibu ingin melihatku sukses dan membanggakannya.Aku masih ingin bersekolah dan aku masih ingin bermain dengan teman-temanku.Aku tak ingin mati.Aku ingin hidup.
Yogyakarta, 25 April 2013
Penulis: Etik Noviana
Yogyakarta, 25 April 2013
Penulis: Etik Noviana
Kumpulan cerita yang cukup bagus. ............. kami tunggu cerita selanjutnya
BalasHapus