DIANTARA DUA PILIHAN
Kami adalah tiga serangkai aku Bastian dan dua sahabatku Vera dan Alya.Kami bersahabat sudah sangat lama.Sejak kami masih duduk di bangku Sekolah Dasar.Selain bertetangga kami juga satu sekolah.Kadang-kadang aku sering bertanya kepada diriku sendiri,mengapa aku punya sahabat cewek semua.Padahal aku ini laki-laki.Pertanyaan itu sudah sering aku dengar dari orang-orang disekitar ku. Tapi entah mungkin karena kita sudah berteman sangat lama aku sudah sangat nyaman walaupun kedua sahabatku perempuan.
Kita bertiga saling menyayangi satu sama lain, jarang berantem dan selalu kompak.Kemana-mana selalu bersama.Tapi aku heran sampai sekarang kami masih jomblo semua.Padahal wajah kami juga ngak jelek-jelek amat.Mungkin karena kita terlalu dekat, mereka jadi tak mau mendekati kami.Aku pernah menyukai cewek dan nyaris aku tembak, tapi tidak jadi gara-gara Vera dan Alya tak setuju.Kata mereka cewek itu buaya betina.
Kedua sahabatku masing-masing punya karakter dan sifat yang berbeda.Alya orangnya kalem,dewasa dan selalu tampil apa adanya.Sedangkan Vera orangnya manja, pintar dan periang. Aku selalu merasa nyaman dan senang bila berada di dekat mereka.Kita bertiga saling melengkapi kekurangan dan kelebihan satu sama lain.
Hari-hari kami lalui dengan indah.Rasanya aku tak bisa hidup tanpa mereka berdua.Merekalah tempat berkeluh kesah di kala susah maupun senang. Aku sangat membutuhkan mereka dan sehari tak bertemu rasanya sepi sekali.Padahal kalau di pikir-pikir seseorang kalau sering bertemu lama-lama jadi bosan tapi tidak denganku, tak pernah sedikitpun aku merasa bosan bila selalu berdekatan dengan mereka.
Aku terkadang heran dengan perasaan ku.Aku tak rela ketika Vera ditaksir Andi.Lebih tak rela lagi ketika Andi mengajak Vera jalan.Padahal Andi anaknya baik tapi kenapa ada perasaan cemburu bila Vera dekat dengan cowok lain, terutama dekat dengan Andi.Dan anehnya juga aku juga tak terima bila Alya didekati Dimas padahal aku tau betul kalau Alya tak bakalan suka sama Dimas.Tapi tetap saja aku yang cemburu.Apa mungkin rasa cemburu itu dikarenakan aku sangat menyayangi mereka.
Tahun demi tahun kami lalui tak terasa kini kami sudah kelas 3 SMA dan kami sepakat untuk masuk universitas yang sama. Kami semakin serius belajar karena kita mempunyai cita-cita yang sama menjadi dokter.Kita semakin sering belajar bersama, kumpul bareng dan jalan bareng.Aku bersyukur Vera dan Alya tak jadi pacaran dengan Andi dan Dimas.Ada perasaan tenang di hati ini.Tapi benarkah ini hanya karena aku takut kehilangan sahabat, bukan karena aku takut kehilangan orang yang aku cintai?biarlah waktu yang menjawab.
Semakin hari perasaan ku semakin tak karuan.Rasanya aku benar-benar telah jatuh cinta dengan Vera dan Alya.Kenapa sih harus dengan mereka, bukankah mereka sahabatku sendiri, kenapa juga harus cinta dua-duanya.Jujur aku tak bisa memilih satu dari mereka, mereka berdua terlalu berharga bagiku. kenapa aku tak jatuh cinta dengan orang lain saja, sehingga aku tak bakalan merusak persahabatan ini. Tapi mungkin benar kata pepatah cinta datang karena terbiasa.karena saking terbiasanya bertemu.
Sore ini kita janjian makan di kafe. Aku datang terlambat karena jalanan macet.Dan seperti biasa Vera dan Alya marah-marah ditelepon.Mereka sudah dari tadi menunggu lama tapi aku tak kunjung datang. Sesampainya di kafe aku tak sengaja mendengar pembicaraan Vera dan Alya.Ternyata mereka membicarakan ku. Intinya mereka berdua mencintai ku.Akuu melihat mereka berdua menangis, mereka berdua sebenarnya menyesal mengapa harus mencintai cowok yang sama dan mengapa juga harus mencintai sahabat sendiri. Aku masih mendengarkan pembicaraan mereka.Ada perasaan lega ketika tau kalau ternyata mereka juga mencintai ku.Tetapi ada juga perasaan bimbang karena harus memilih salah satu dari mereka. Aku benar-benar dilema harus pilih yang mana, keduanya sangat berarti bagiku.
Setelah aku mendengar pembicaraan di kafe itu, aku memutuskan untuk jujur kepada Vera dan Alya tentang perasaan ku.Aku tak dapat memendam lagi rasa cintaku.Awalnya mereka berdua kaget dan menyuruh ku berhenti mencintai mereka.Mereka ingin persahabatan ini tetap utuh.Persahabatan ini tak boleh berubah menjadi cinta.Tapi aku manusia biasa, aku membutuhkan cinta walaupun akhirnya cinta itu jatuhnya kepada sahabatku sendiri.Akhirnya Vera dan Alya menyuruhku memilih salah satu dari mereka.Sungguh ini adalah pilihan yang sangat sulit. Aku takut nantinya salah satu dari mereka yang tidak aku pilih akan membenci ku.
Aku masih saja belum bisa memilih antara Vera atau Alya.Aku tak sanggup kehilangan salah satu dari mereka.Mereka punya kelebihan masing-masing. Karena aku tak juga memberi keputusan, akhirnya Vera mengalah.Vera memutuskan untuk melanjutkan kuliah di jogja dan tinggal dengan neneknya. Sebenarnya aku ingin protes tapi keputusan Vera sudah tidak bisa di ganggu gugat, akhirnya aku pasrah saja.
Pagi ini aku dan Alya mengantar Vera di bandara, kami bertiga berpelukan erat sambil menangis. Aku benar-benar tak sanggup kehilangan Vera dan ini benar-benar tak adil buatnya. Aku tak bisa membayangkan hari-hari tanpa Vera, walaupun masih ada Alya tapi jujur rasanya masih ada yang kurang.
Sudah seminggu Vera meninggalkanku, hari-hari ku jadi sepi tanpa Vera.Tak ada lagi canda tawa, tak ada lagi sikap manjanya. Aku benar-benar merasa kehilangan, rasanya separuh diri ini ikut pergi bersama Vera.Setiap detik dan setiap menit aku merindukan Vera.Rasanya aku jadi seperti orang gila yang setiap saat dan setiap waktu memikirkan nya. Alya berusaha mengisi kekosongan hatiku tapi tetap saja Alya tak mampu.Kata Alya aku telah berubah semenjak Vera pergi.Bahkan Alya menyuruh ku untuk menyusul Vera ke jogja dan kuliah di sana.Alya ikhlas melepas demi kebahagiaan aku dan Vera.Alya yakin hanya Vera yang benar-benar aku cintai.
Akhirnya keputusanku sudah bulat untuk menyusul Vera ke jogja.Dengan diantar Alya aku menuju bandara. Alya memeluk ku erat dan berpesan padaku supaya aku dan Vera tak pernah melupakannya dan tetap menganggap Alya sahabat.Aku berjanji kepada Alya bahwa aku tak akan pernah melupakannya.Bagai mana pun Alya adalah seseorang yang pernah mengisi dan menghiasi hidupku.Ku mantap kan langkah ku menuju pesawat.Aku tak perlu dilema lagi harus memilih antara Vera atau Alya. Karena perasaanku mengatakan kalau Vera lah orang yang paling aku cintai.
Yogyakarta, 15 April 2013
Penulis: Etik Noviana
Yogyakarta, 15 April 2013
Penulis: Etik Noviana
Komentar
Posting Komentar